Kunker DPR ke Jabar, Kemenag Sampaikan Persiapan Haji dan Transformasi STAKATN Pontianak Jadi Institut

Bandung (Kemenag) – Setelah dilakukan pemeriksaaan kesehatan, sebanyak 30.313 calon jemaah haji Provinsi Jawa Barat dinyatakan memenuhi istithaah kesehatan. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Ajam Mustajam saat Kunjungan Kerja anggota Komisi VIII DPR RI ke Jawa Barat.

“Hingga tanggal 6 Februari 2024, sebanyak 30.313 atau 79 persen calon jemaah haji Jawa Barat memenuhi istithaah kesehatan dan selanjutnya berhak melakukan pelunasan biaya haji,” terang Ajam di Bandung, Rabu (07/02/2024).

“Sementara jemaah yang tidak memenuhi istithaah kesehatan berjumlah 305 orang dan 1.642 lainnya belum melakukan pemeriksaan,” sambungnya.

Ia mengatakan, masih terdapat jemaah haji yang belum melakukan pelunasan karena alasan keuangan maupun hasil pemeriksaan istithaah kesehatan.

“Kami optimis, pada pelunasan tahap selanjutnya, seluruh jemaah yang telah memenuhi istithaah kesehatan dapat melakukan pelunasan,” katanya.

Pada musim haji tahun 1445 H/2024 M, Jawa Barat mendapat kuota sebanyak 38.723 jemaah dan 463 petugas haji. Jemaah haji tersebut akan diberangkatkan dari Embarkasi Bekasi dengan 57 kelompok terbang (kloter) dan 32 kloter dari Embarkasi Kertajati – Indramayu.

Wakil Ketua Komisi VIII Diah Pitaloka menyampaikan, DPR terus memantau proses pemeriksaan istithaah kesehatan tersebut. “Komisi VIII terus memantau proses pemeriksaan istithaah kesehatan jemaah yang hasilnya akan menjadi syarat melakukan pelunasan," kata Diah.

Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat sudah menyampaikan ada sejumlah jemaah yang tidak dapat berangkat karena masih dikaji kesehatannya sehingga belum melakukan pelunasan,” lanjut dia.

Sementara itu pada kesempatan sama, Dirjen Bimas Katolik Suparman menyampaikan bahwa tahun 2024 ini akan dilakukan transformasi Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKATN) Pontianak menjadi institut.

“Tahun ini, sesuai arahan Menteri Agama, STAKATN Pontianak statusnya akan ditingkakan menjadi institut,” kata Dirjen.

Ia menuturkan, Komisi VIII DPR RI memberikan atensi luar biasa bagi pendidikan keagamaan Katolik termasuk dukungan transformasi STAKATN Pontianak menjadi institut.

“Tahun 2025 nanti, kita akan dirikan dua sekolah tinggi agama Katolik negeri,” tambah dia.

Selain alih status STAKATN Pontianak menjadi intitut, tahun ini Direktorat Jenderal Bimas Katolik memberikan bantuan berupa sepeda motor kepada para penyuluh agama Katolik yang bertugas di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Timur.

“Tahun ini kita berikan bantuan 42 motor bagi penyuluh agama Katolik di daerah 3T yaitu di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat dan NTT. Tahun 2025, bila anggarannya cukup, bantuan motor tersebut akan ditambah,” ucapnya.

Tampak hadir selain Dirjen Katolik dan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat, Direktur Bina Haji Arsyad Hidayat dan Direktur Urusan Agama Kristen Amsal Yowei.

Widyawan Sigitmanto
Widyawan Sigitmanto Admin Simkah Web Id sejak dibuat sampai sekarang ;)
Sawer Admin via : Saweria