Kupang (Kemenag) --- Pendidikan harus berpusat pada mahasiswa. Maka Pendidikan musti memanusiakan para mahasiswa. Kegiatan Prakter Kerja Lapangan (PKL) dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai ruang pembelajaran di luar kampus mempunyai peran penting dalam mewujudkan pendidikan yang memanusiakan.
Hal itu ditegaskan Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, I Made Suardana, di hadapan seluruh mahasiswa dan dosen IAKN Kupang saat membuka Pembekalan PKL dan PPL bagi para mahasiswa semester VII, Rabu (11/9/2024) di Kupang. Kegiatan PPL bertemakan ’Pengembangan Ketrampilan Mahasiswa Dalam Upaya Menciptakan Pendidikan Yang Membangun Peradaban’ sementara PKL mengusung tema ‘Bergerak Dalam Keberagaman Dan Berkarya Untuk Kemanusiaan’.
“Saya menggabungkan dua tema ini menjadi Pendidikan Membangun Peradaban dan Kebersamaan Untuk Kemanusiaan,” ujar Rektor mengawali sambutannya.
Menurut Rektor I Made Suardana, membangun peradaban artinya membangun kebiasaan yang baik untuk memanusiakan manusia. Agar manusia tidak menjadi serigala bagi sesamanya (homo homini lupus). Jadi pendidikan itu harus memanusiakan manusia. Pendidikan harus bisa mengubah, menentukan dan membentuk hidup manusia. Hominisasi (manusia sebagai makhluk hidup) dan humanisasi (memanusiakan manusia) merupakan isi fundamental dari pendidikan.
“IAKN Kupang menghadirkan isi fundamental dari pendidikan ini dalam ruang pembelajarannya. Ruang pembelajaran ini meliputi ruang formal di kampus dan ruang informal di tengah masyarakat. Ruang pembelajaran membentuk manusia menjadi manusia terdidik melalui kurikulum. Kurikulum mengarah kepada kepentingan mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan diri menjadi manusia yang terdidik,” ujarnya.
Pribadi yang terdididik, menurutnya, hadir dalam berbagai persoalan yang memberdayakan hidup. Orang terdididik memiliki watak, karakter dan integritas. Hanya orang-orang yang menolak untuk ada bersama dalam ruang pembelajaran dan berbagai upaya membangun keadaban IAKN Kupang, membuat dirinya menjadi manusia tidak terdidik. Orang tidak terdidik itu melecehkan dirinya sendiri dan institusi.
Kegiatan PPL dan PKL, menurut Rektor I Made Suardana, membantu para mahasiswa masuk ke dalam ruang pembelajaran yang lebih luas, yakni masyarakat. Masyarakat adalah kampus kehidupan. Mahasiswa PPL dan PKL harus menjadi mahasiswa yang cemerlang dalam kampus kehidupan ini dengan melakukan kajian dan analisis konteks secara mandiri sebagai komponen pembentukan karakter dan integritas diri.
Lebih lanjut Rektor I Made Suardana menguraikan bahwa esensi seorang manusia adalah belajar, berkarya dan meninggalkan legacy (warisan). Peradaban adalah legacy orang-orang jaman lalu. Tugas kita sekarang adalah belajar dari legacy itu, membuat karya nyata membangun keadaban baru dan dengan itu kita juga akan meninggalkan warisan bagi generasi yang akan datang.
“Ade-ade mahasiswa yang akan melaksanakan PPL dan PKL akan belajar di tengah masyarakat, melakukan analisis untuk berkarya dan kembali ke IAKN Kupang dengan meninggalkan legacy di tempat PPL dan PKL. Legacy itu adalah ketika ade-ade selesai melakukan PPL dan PKL masyarakat merindukan semoga tahun depan IAKN mengirim lebih bayak lagi mahasiswanya untuk PPL dan PKL di tempat yang ade-ade tinggalkan.” katanya.
Sebagai perguruan tinggi keagamaan Kristen, IAKN Kupang mengawali kegiatan pembekalan ini dengan ibadat pembukaan yang dipimpin ibu Pdt. Adriana Oematan-Siahaya, S.Ag, M.M.
Dalam khotbanya dengan mengambil inspirasi dari Firman Tuhan dalam Injil Yohanes 6: 1-11 mengenai kisah ‘Yesus Memberi Makan Lima Ribu Orang’ Pdt. Adriana mengajak para mahasiswa untuk mengutama tiga hal. Pertama selalu peka terhadap kebutuhan di tempat PKL dan PPL seperti para rasul Yesus yang peka terhadap kebutuhan orang-orang yang mengikuti Yesus, bahwa mereka membutuhkan makanan.
“Tetapi peka saja tidak cukup. Kepekaan itu harus diwujudkan dalam karya nyata dengan memberi mereka makan. Itulah komitmen kedua. Komitmen ketiganya, karya nyata itu berhasil karena para rasul mengikuti nasehat Yesus dan bekerjasama. Yesu itu Tuhan. Jadi jangan seorangpun di antara kalian yang merasa hebat sendiri dan mau menang sendiri. Andalkan Tuhan dalam hidupmu dan selalu buka diri menerima kelebihan rekan-rekanmu dan berikan kelebihanmu kepada rekan-rekanmu, agar kalian saling melengkapi dalam mencapai keberhasilan.” pesan ibu pendeta.
Pembekalan bagi para mahasiswa ini berlangsung selama 3 hari dari tanggal (11/9) hingga (13/9). Pelaksanaannya berlangsung selama 3 bulan dari 17 September – 17 Desember 2024. Kegiatan PPL ditujukan kepada para mahasiswa yang mengambil program studi keguruan, di mana ketika mereka tamat akan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.). yakni Prodi Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Kristen Anak Usia Dini, Manajemen Pendidikan Kristen, Bimbingan dan Konseling Kristen, Pendidikan Seni dan Keagamaan, dan Pendidikan Musik Gereja. Sementara itu, peserta PKL diperuntukkan bagi mahasiswa yang akan memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag). Mereka berasal dari prodi Psikologi Kristen, Kepemimpinan Kristen, Misiologi, Sosiologi Agama, Pastoral Konseling, Penyuluhan Agama, Seni Pertunjukkan Keagamaan, dan Musik Gerejawi.
“Total mahasiswa IAKN Kupang yang mengikuti PPL dan PPL tahun 2024 adalah 932 orang. Jumlah ini tentu besar, tetapi ternyata belum bisa memenuhi permintaan lapangan,” papar Ketua Panitia PPL, Dr. Oscard L. Tobing, M.Th., dalam laporannya yang sekaligus mewakili ketua panitia PKL, Dr. Yendry Pellandou, M.Si. (Laporan JB Kleden).
Posting Komentar
Komentar Anda akan difilter oleh admin sebelum ditayangkan.