Peran dan Inovasi Guru Madrasah Gali Potensi Pendidikan Inklusif di Kabupaten Sukabumi

Sukabumi (Kemenag) --- Pendidikan inklusif telah menjadi bagian penting dalam upaya memberikan kesempatan belajar yang merata bagi semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Di Kabupaten Sukabumi, program pendidikan inklusif mulai diperkenalkan pada tahun 2013 dan terus berkembang pesat hingga kini. Salah satu aktor kunci dalam keberhasilan ini adalah para Guru Pembimbing Khusus (GPK), yang secara aktif meningkatkan kompetensi dan inovasi dalam layanan pendidikan inklusif di madrasah-madrasah di bawah naungan Kementerian Agama.

Eri Farihah, sebagai koordinator Tim GPK di Kabupaten Sukabumi, telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam mengembangkan pendidikan inklusif. Beberapa penghargaan yang diraihnya, antara lain Juara I Guru Madrasah Tsanawiyah Berprestasi Tk. Kabupaten Sukabumi (2018), Juara II Lomba Penulisan Kisah Inspiratif Jenjang MTs Tk. Kab. Sukabumi (2016), Juara III Guru Madrasah Tsanawiyah Berprestasi Tk. Kabupaten Sukabumi (2016), termasuk Juara II dalam ajang ASN Award 2023 yang diselenggarakan Kemenpan-RB, dan berbagai peran sebagai penulis buku, pemateri serta instruktur dalam pelatihan tingkat nasional.

Eri Farihah, yang memulai karirnya sebagai guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, telah mengabdi sebagai guru di MTsN 3 Sukabumi sejak tahun 2005, dimana beliau kini menjabat sebagai Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan Guru Pembimbing Khusus (GPK). Dalam peran ini, Eri Farihah bertanggung jawab tidak hanya dalam mengajar, tetapi juga dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum yang inklusif, khususnya untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Dengan perannya di MTsN 3 Sukabumi, madrasah ini telah menjadi salah satu pelopor dalam pendidikan inklusif di Kabupaten Sukabumi, dengan komitmen yang kuat untuk menyediakan pendidikan yang adil dan merata bagi semua siswa.

Meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai, masih ada tantangan signifikan yang harus dihadapi. Keterbatasan sumber daya manusia, kurangnya pemahaman dan kompetensi GPK, serta keterbatasan anggaran untuk pelatihan menjadi kendala yang perlu diatasi. "Saya terus berkomitmen dan visi yang kuat, program pendidikan inklusif di Kabupaten Sukabumi memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan dampak yang lebih luas," ujar Eri pada Jum'at (30/8/2024).

Peningkatan Kompetensi Guru Pembimbing Khusus: Menjawab Tantangan Pendidikan Inklusif

Program pendidikan inklusif di Kabupaten Sukabumi bertujuan untuk menyediakan pendidikan yang bermutu bagi peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) tanpa membedakan latar belakang dan kondisi fisik mereka. Sejak tahun 2017, berbagai pelatihan telah dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan GPK dalam mengidentifikasi, menilai, dan mendampingi PDBK di madrasah. Langkah ini dimulai dengan pelatihan fasilitator pendidikan inklusif oleh Helen Keller International dan UNICEF, yang kemudian diikuti oleh pelatihan bagi GPK di sembilan madrasah percontohan.

Pelatihan dan pengembangan kompetensi GPK dilaksanakan melalui dua metode utama: pelatihan langsung dan diskusi online. Pelatihan langsung dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga yang bergerak di bidang inklusi, seperti SLBN dan Yayasan Grahita. Sementara itu, diskusi online menggunakan aplikasi WhatsApp dalam grup "Small Group GPK Madrasah", yang dirancang untuk memberikan materi secara efektif dan efisien kepada GPK di berbagai wilayah.

Ragam Pelatihan yang dilaksanakan

- Menemukenali PDBK: Pelatihan ini fokus pada cara mengenali dan memahami kebutuhan khusus siswa, yang diselenggarakan dengan kerjasama Yayasan Rainbow Bandung.

- Layanan Pembelajaran Adaptif: Termasuk pelatihan dalam penanganan siswa dengan hambatan penglihatan dan pendengaran, bekerja sama dengan SLBN Handayani.

- Pendidikan Jasmani Adaptif: Pengembangan kurikulum adaptif melalui kegiatan olahraga yang diperkenalkan oleh FC Barcelona melalui ASA Foundation Indonesia.

Inovasi dalam Implementasi Program Pendidikan Inklusif

Eri Farihah yang bersuamikan Surahmat Karmawikarta menuturkan, bahwa salah satu inovasi penting dalam program pendidikan inklusif di Sukabumi adalah pengembangan kurikulum adaptif yang sesuai dengan kebutuhan PDBK. GPK, dengan bimbingan dari lembaga-lembaga terkait, berperan dalam menyusun kurikulum yang tidak hanya mengakomodasi kebutuhan belajar PDBK tetapi juga mendorong partisipasi aktif mereka dalam kegiatan pembelajaran.

Bu Eri, panggilan akrabnya mengatakan, keberhasilan program pendidikan inklusif tidak terlepas dari kemitraan yang kuat dengan berbagai organisasi. Misalnya, kerjasama dengan SLBN dan Yayasan Grahita dalam identifikasi PDBK, serta kolaborasi dengan BNN Kabupaten Sukabumi untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa.

Beberapa keberhasilan program kemitraan, di antaranya:

- Fasilitator Daerah dan Nasional: Kabupaten Sukabumi telah berhasil mencetak dua fasilitator daerah dan satu fasilitator nasional dalam pendidikan inklusif, menunjukkan dampak positif dari pelatihan dan kolaborasi.

- Partisipasi dalam Kegiatan Akademik: GPK Sukabumi juga terlibat aktif dalam pengembangan kurikulum penjas adaptif dan modifikasi, serta berpartisipasi dalam ajang pameran pendidikan.

Peran aktif dan inovatif GPK, terutama di bawah kepemimpinan Eri Farihah, telah membawa perubahan signifikan dalam implementasi pendidikan inklusif di Kabupaten Sukabumi. Dengan kerjasama yang kuat dan pelatihan yang berkelanjutan, madrasah-madrasah di wilayah ini semakin siap untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi semua siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.

Widyawan Sigitmanto
Widyawan Sigitmanto Admin Simkah Web Id sejak dibuat sampai sekarang ;)
Sawer Admin via : Saweria