Mahasiswa IAKN Kupang Torehkan Prestasi NTT di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Kupang (Kemenag) --- Mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang menorehkan prestasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI. Dua srikandi IAKN Kupang, Rolin Destriani Benu (Rolin) dan Trifena Selmiyati Setia Kana Wadu (Trifena) meraih medali perunggu pada Cabang Sepak Takraw Putri dan Tim Crichet Putri.

PON XXI berlangsung di dua provinsi, Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Pembukaan PON XXI Aceh-Sumut dijadwalkan hari ini, Senin (9/9/2024) di Banda Aceh, bertepatan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas). Meski demikian, pertandingan sejumlah cabang olahraga telah dilaksanakan. Di antara cabang olahraga yang dipertandingkan pada 8 September 2024, adalah Sepak Takraw dan Crichet. Pada dua cabang ini, Mahasiswa IAKN meraih dua perunggu dan itu mendongkrak posisi perolehan medali kontingen NTT secara nasional.

Rolin Destriani Benu (Rolin) menyumbang perunggu bersama timnya, yaitu: Arfita Tibo. Mereka berlaga di IDI Sport Center, Aceh Timur, pada cabang doble even Sepak Takraw Putri. Keduanya meraih medali perunggu setelah mengalahkan Jambi. Sehari sebelumnya, Trifena yang berada di Tim Crichet Putri NTT, meraih medali perunggu setelah kalah tipis 107-109 dari Tim Kaltim dalam laga semifinal di Lapangan Kembar, Pemda Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Sekretaris Umum KONI NTT, Lambert Ara Tukan, mengatakan, raihan ini merupakan langkah awal yang baik bagi kontingen NTT. “Semoga ke depan, NTT masih bisa menambah perolehan medali. Beberapa cabang andalan kita juga belum bertanding,” katanya di Banda Aceh.

Kedua mahasiswa IAKN Kupang ini bersyukur bisa membuktikan diri sebagai yang terbaik dengan memberikan medali pagi Provinsi NTT. Prestasi ini juga menjadi legacy mereka bagi IAKN Kupang.

“Ktong bangga sekali, dapat juara III untuk Sepak Takraw,” ujar Rolin melalui sambungan telepon.

“Di cabor Crichet kita juga juara III. Meski ktong pung kampus sonde terlalu diperhitungkan, ktong bangga mampu mengharumkan NTT di pentas nasional,” sambung mahasiswi semester akhir Prodi PAK.

Daya Saing Global

Rektor IAKN Kupang, I Made Suardana menyambut gembira prestasi mahasiswanya pada PON XXI Aceh Sumut 2024. Apalagi, hal itu ikut mengharumkan Provinsi NTT. Baginya prestasi ini menunjukkan bahwa IAKN punya daya modal besar untuk bersaing secara nasional maupun internasional.

“Kita bangga mahasiswa kita menjadi duta NTT dan mampu meraih medali perunggu, mengharumkan nama NTT di ajang nasional. Saya atas nama pribadi dan seluruh civitas akademika menyampaikan rasa bangga, terima kasih dan hormat yang mendalam untuk kedua anak kita, Rolin dan Trifena,” ujarnya.

Rektor I Made Suardana menambahkan tidak hanya medali, kedua mahasiswa IAKN tersebut telah mampu menghadirkan pula mental juara di tingkat nasional. “Ini bukan cerita kecil saja. Ini prestasi yang luar biasa. Tidak semua provinsi bisa rebut perunggu. Bagi saya ini sebuah golden ways yang membuat identitas mereka sebagai mahasiswa IAKN Kupang dalam PON Aceh-Sumut 2024 diingat abadi oleh publik masyarakat NTT,” ujarnya dengan bangga.​​​​​​​

Lebih lanjut Rektor I Made Suardana menjelaskan keterlibatan seperti ini merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang memungkinkan mahasiswa melakukan berbagai kegiatan di luar kampus. Juga merupakan bagian dari tridharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada Masyarakat. Namun lebih dari itu, ia menjadi bagian dari Upaya pembentukan identitas kampus IAKN Kupang.

“Ke depan kita akan terus mendorong mahasiswa kita untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka. Ini merupakan bagian Upaya kita mewujudkan identitas building IAKN Kupang. Pembentukan identitas ini penting untuk membuat kampus kita memiliki daya saing dan kesederajatan dengan perguruan tinggi lain,” ujarnya.

Ia menambahkan pembentukan identitas lembaga ini, ini harus dimulai dari apa yang kita miliki, apa yang ada dalam diri mahasiswa kita sendiri. Kita barangkali tidak menyangka bahwa ada mahasiswa IAKN Kupang bisa bersaing dalam ajang PON Aceh-Sumut 2024 ini mewakili NTT dan menorehkan prestasi bagi NTT. Tapi defactonya bisa. Keberhasilan mereka ini menunjukkan bahwa kita bisa berprestasi di ajang nasional bahkan internasional.

“Semua yang namanya seandainya, di mulai dari yang ada. Kita hanya bisa disebut berhasil kalau kita mampu mengupayakan peningkatan nilai dari apa yang sekarang ada, dan lebih hebat lagi kalau kita mampu membangun nilai-nilai yang tadinya belum ada,” ujarnya.

Hal ini dapat terwujud jika ada perubahan mind-set. Karena itu Rektor I Made Suardana mengajak seluruh civitas IAKN Kupang untuk bersama-sama mengembangkan kemampuan dari dalam diri sendiri, mengubah hal-hal yang biasa menjadi luar biasa. “Tetapi untuk melakukan semua ini,” katanya, “kita tidak bisa lagi terus bekerja dengan cara yang biasa-biasa saja. Kita tidak bisa mengharapkan hasil yang luar biasa kalau kita tetap berjalan biasa-biasa saja, maka pembangunan mentalitas dan pembangunan kapasitas menjadi penting sekali bagi pembentukan identitas kelembagaan. Pribadi kita harus bertransformasi menjadi pribadi kelembagaan. ” ujarnya. (laporan JB Kleden)

Posting Komentar

Terima Kasih,
Komentar Anda akan difilter oleh admin sebelum ditayangkan.