KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat Bantu Suyati Beli Mesin Giling Es Krim Baru

Simalungun (Kemenag) --- Namanya Suyati. Dia sehari-hari berjualan es krim keliling di Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara. Dia menjadi salah satu penerima bantuan modal usaha senilai Rp5 juta dari program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat (PEU).

Penyuluh Agama Islam KUA Gunung Malela, Nur Hasanah Tanjung mengungkapkan, Suyati merasa sangat bersyukur atas bantuan yang diterimanya. "Ketika tim verifikasi lapangan menanyakan untuk apa uang bantuan tersebut akan digunakan, tanpa ragu Bu Suyati menjawab untuk mengganti mesin giling es yang sedang rusak," ujar Nur Hasanah di Simalungun, Kamis (5/9/2024).

Bagi Suyati, mesin giling es adalah alat yang sangat vital untuk usahanya. Bantuan ini datang tepat pada saat yang dibutuhkan. Nur menjelaskan, Suyati berencana membeli mesin giling es baru yang lebih efisien untuk mendukung keberlangsungan usahanya.

"Ketika ditanya tim Project Management Unit dari pusat, ia spontan menjawab, 'untuk mengganti mesin giling es yang sedang rusak, sebab mesin itu seperti sedang sakit dan perlu dibawa ke rumah sakit'," tutur Nur.

Dalam kondisi ekonomi yang sulit, banyak keluarga harus bekerja lebih keras. Sebagai seorang istri yang turut membantu suami mencari nafkah, Suyati sangat mengandalkan bantuan ini. Meski sibuk berjualan, Suyati tetap menyempatkan diri mengikuti pengajian di majlis taklim setiap Jumat. Hal itu rutin dia lakukan, meskipun itu berarti harus mengorbankan waktu dan penghasilan hariannya.

Nur berharap, Suyati terus berkembang, baik secara ekonomi maupun spiritual. "Saya berharap dengan semangatnya ini, suatu saat Ibu Suyati dapat menjadi muzaki setelah sebelumnya menjadi mustahik," ungkap Nur.

Menurut Nur, bantuan ini adalah bagian dari upaya KUA untuk meningkatkan perekonomian umat di daerah tersebut. "Kami berharap dengan adanya bantuan ini, penerima manfaat seperti Ibu Suyati dapat lebih mengembangkan usahanya dan meningkatkan taraf hidup keluarganya," jelas Nur.

Dukungan dari KUA melalui program PEU bukan hanya sekadar bantuan ekonomi, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap semangat dan ketekunan warganya. Program ini dirancang untuk membantu mereka yang memiliki potensi tetapi terkendala oleh keterbatasan ekonomi, agar mereka dapat lebih mandiri dan berdaya.

Kasubdit Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama Zakat Wakaf, Muhibuddin menyampaikan, program bantuan ini merupakan bagian dari upaya Kemenag untuk mendorong pemberdayaan usaha masyarakat. "Kami berharap penerima manfaat seperti Ibu Suyati dapat mengembangkan usahanya sehingga pada akhirnya bisa berkontribusi lebih besar lagi dalam perekonomian lokal," jelas Muhib.

Program KUA PEU yang dijalankan di berbagai daerah memang bertujuan untuk membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah, terutama dalam meningkatkan kapasitas usaha kecil yang menjadi sumber penghidupan utama. Dengan bantuan ini, diharapkan penerima manfaat bisa mandiri secara ekonomi dan berpotensi menjadi muzaki di masa mendatang.

"Kami berharap lebih banyak lagi masyarakat yang merasakan manfaat dari program ini dan bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi," tambah Muhibuddin.

Cerita Suyati menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya para wanita yang bekerja keras demi membantu perekonomian keluarga. Keterlibatannya dalam pengajian juga menjadi contoh nyata bahwa kesibukan dalam mencari nafkah tidak menghalangi seseorang untuk tetap menjaga spiritualitasnya.

(Fn/Mr)

Widyawan Sigitmanto
Widyawan Sigitmanto Admin Simkah Web Id sejak dibuat sampai sekarang ;)
Sawer Admin via : Saweria