Rektor Baru IAKN Kupang Ajak Kolaborasi Wujudkan Identity Building
Kupang (Kemenag) --- Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, memiliki Rektor Baru, Dr. I Made Suardana, M.Th.. I Made Suardana dilantik menjadi IAKN Kupang periode 2024-2028 oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Jumat (8/8/2024) di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jl. M.H. Thamrin No. 6 Jakarta.
Serahterima Jabatan dari Dr. Harun Y Natonis, M.Si, rektor periode 2020-2024 kepada rektor baru dilakukan di Gedung Pascasarjana, Rabu (14/08/2024) disaksikan Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan, Drs. Yorhans S. Lopis, M. Si dan Maxy Lak'apu, M.Pd.K.
Dalam Acara Sertijab yang disaksikan para dosen dan pegawai Rektor I Made Suardana mengajak seluruh civitas akademika berkolaborasi meningkatkan eksistensi dan reputasi IAKN Kupang mewujudkan identity building IAKN Kupang menjadi center of excellent yang berdaya saing global.
Perkuat Sinergi
Mantan Rektor periode 2020-2024, Harun Y Natonis, dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Rektor Baru, mengisahkan sejarah berdirinya IAKN dan upaya yang telah dilakukan serta mengajak seluruh pegawai dan dosen bergandengan tangan maju bersama rektor baru.
“Kita boleh berbeda, tetapi harus bergandengan tangan untuk bangun lembaga ini. Menjaga lebih susah daripada merusak. Mari kita dukung Bapak Made,” ujarnya.
Harun mengatakan belum sempurna yang ia lakukan, tapi ada yang telah dilakukan, setidaknya transformasi dari STAKN Kupang menjadi IAKN Kupang. “Kami mulai kampus ini dengan sarana yang sangat terbatas, dosennya semuanya masih S2. Sekaragg sudah banyak yang S3 dan sebagian sedang dalam studi S3,” ujarnya.
Identitas Building
Rektor Baru, I Made Suardana dalam sambutan awalnya menyampaikan rasa hormat dan respeknya kepada mantan rektor Harun Y Natonis atas semua pencapaian yang telah diraih dan berterima kasih atas keterbukaan bekerja sama.
“Hormat yang sangat tinggi dan syukur kepada orang tua kita bapak Harun. Beliau berjasa sebagai rektor, perjuangan beliau membawa IAKN sampai saat ini. Juga kepada para stakeholder internal, eksternal dan para mahasiswa saya menyampaikan terima kasih,” katanya sembari menambahkan bahwa keterbukaan ini adalah simpul kekuatan utama.
Dengan rendah hati I Made Suardarna mengatakan ia tidak menjanjikan apa-apa, hanya dalam kertas kerja calon rektor ia telah menulis tekad untuk memprioritaskan tiga hal. Pertama membangun mentalitas atau mentality built. “Saya tidak katakan di sini kita telah kehilangan mentalitas. Metality built yang saya maksudkan adalah berubahan mental yang berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya perubahan mentalitas yang berkelanjutan berhubungan dengan perubahan pola pikir dari mindest tertutup menjadi mindset yang bertumbuh. “Mengawali sesuatu yang baru, selalu menghadirkan kesempatan belajar, karena sesuatu yang baru adalah dinamika berkelanjutan dari ruang belajar ke ruang belajar selanjutnya. Seluruh potensi internal dan eksternal bergerak seirama dengan menggali potensi diri serta merayakannya menjadi kompetensi berkelanjutan pada keluhuran hidup bersesama bagi kemuliaan Tuhan,” ujarnya.
Kedua, kapabilitas mental. Keberhasilan mentality built, katanya, akan membantu membangun mental capabilty yang berhubungan dengan sikap dan segala sesuatu yang dimiliki. Mental capability memungkinkan setiap pegawai dan dosen memberikan dan mengembangkan talentanya untuk mencapai tujuan bersama. Termasuk regenerasi kepemimpinan.
Ketiga pembentukan identitas. Keberhasilan membangun kapabilitas mental akan mewujudkan apa yang disebutnya dengan identitas building. Pembentukan identitas ini akan membuat IAKN Kupang memiliki daya saing dan kesederajatan dengan perguruan tinggi lain. “Kita akan bergerak dari kampus konvensional ke kampus digital yang terpadu dan bersinegi. IAKN Kupang akan menjadi center of excellent, ruang bersama membangun masyarat,” ujarnya.
Kuncinya Kolaborasi
Untuk mewujudkan semua ini kolaborasi adalah kata kuncinya. Karena itu ia mengajak seluruh komponen IAKN Kupang untuk memperkuat kolaborasi multidisiplin guna melahirkan inovasi yang berkelanjutan. Ini perlu ada loyalitas dan ketaatan. Ia berseloroh kalau kemarin angka loyalita yang diberikan kepada rektor lama 9, ia meminta 10.
”Saya hanya memohon dukungan untuk kita melangkah bersama. Kehebatan sudah ada pada Anda. Saya hanya mengelaborasi. Berikan kepercayaan kepada saya, kepada tim kerja saya, kepada perangkat rektorat untuk bekerja. Kita bisa bersama karena memiliki tujuan bersama,” ujarnya. (laporan JB Kleden)