PKKMB IAKN Kupang, Siapkan Mahasiswa Melewati 'Jembatan Satu Bambu'

Rektor IAKN Kupang (berjaz) tutup Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru

Kupang (Kemenag) --- Mahasiswa nomor satu. Kebutuhan mereka adalah yang terpenting dan semua program kampus mengacu pada prinsip itu. Kegiatan PKKMB ibarat menyiapkan mahasiswa melewati jembatan satu bambu menyeberangi samudera kehidupan menyelesaikan pendidikan mereka tepat waktu.

Ajakan keberpihakan pada mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang akan menjadi profesional, pemimpin ataupun pilihan hidup lainnya tersebut disampaikan Rektor IAKN Kupang, I Made Suardhana saat menutup kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Institut Agama Kristen Negeri Kupang Tahun 2024, Selasa 27 Agustus 2024 di Kupang.

Sebanyak 1.345 mahasiswa baru (maba) yang memulai perkuliahan mereka di Kampus IAKN Kupang Tahun Akademik 2024/2025 ini mengikuti PKKMB selama dua hari yang dimulai Senin (26 Agustus 2024). Jumlah maba ini merupakan angka tertinggi dari seluruh IAKN di-Indonesia. Namun angka-angka ini menuntut tanggungjawab yang besar pula.

“Saya bangga dan mensyukuri 1.345 mahasiswa baru yang hari ini telah menyelesaikan kegiatan PKKMB. Ini tanggungjawab besar. Ada 1.345 orang tua yang mempercayakan harapan mereka akan masa depan anaknya di kampus ini.” katanya.

Dengan gaya persuasi penuh keyakinan menularkan semangat, Rektor I Made Suardana, mengutarakan, setiap orangtua yang mengantarkan anaknya ke bangku sekolah hanya punya satu harapan, agar anaknya ‘jadi orang’. Harapan itu kini diletakkan di pundak IAKN Kupang. Karena itu Rektor berharap para dosen dan tendik bisa meletakkan harapan para orangtua ini dalam dirinya dan menjadikannya sebagai harapannya sendiri. Menjadi self fullfiling prophecy seluruh civitas IAKN Kupang.

“Saya tidak mau menjelaskan jadi orang itu apa. Tapi proses yang sudah mulai hari ini, menjadi tolok ukur, apakah kelak kita menjadi orang atau orang-orangan. Kampus ini hadir tidak untuk menghasilkan orang-orangan tetapi menghasilkan orang yang berintegritas,” ujarnya.
Orang-orangan itu manusia pajangan hanya untuk menakut-nakuti burung di sawah. Menjadi orang itu menjadi manusia yang berintegritas yang akan mampu mendrive dirinya, orang lain dan lingkungannya ke arah yang lebih baik.

Jembatan Satu Bambu

Kuliah, kata I Made Suardana, ibarat menyeberangi samudera kehidupan melewati jembatan satu bambu. Di kala musim hujan menjadi sangat licin. Saat musim kemarau menjadi sangat rapuh. Karena hanya satu bambu selalu ada bahaya jatuh dan terjerembab. Harus fokus betul jika ingin sampai tujuan dengan selamat.

“Dengan ini saya mau mengatakan bahwa kuliah itu bukan soal mudah. Kuliah itu harus fokus, harus serius. Selalu ada kemungkinan jatuh, namun kampus melalui para dosen mencoba membimbing dan menjaga agar para mahasiswa tidak jatuh,” katanya.

Degan bekal pengetahuan, keterampilan, kompetensi yang sesuai perkembangan zaman dan karakter yang berintegritas, para dosen dan tendik mampu menyiapkan mahasiswa menghadapi empasan ombak ataupun gelombang kehidupan yang datang silih berganti pun ketika hadir tak terduga. Maka kampus harus berada pada standar minimal yang telah ditetapkan. Kampus harus bekerja di atas ambang batas harapan mahasiswa dan para orangtua kalau mau eksis.
Karena itu Rektor I Made Suardana meminta agar program kampus harus dievaluasi secara berkelanjutan sehingga tahap demi tahap kampus ini menjadi komunitas pembelajaran yang kreatif inovatif terjadi.
“Ruang kelas terbatas tetapi ruang akademik tidak terbatas. IAKN harus menjadi Self Directed Learning, kampus yang menyiapkan ruangan bagi pengembangan literasi ilmiah di ruang publik, memberi kesempatan mahasiswa mengakses ilmu tanpa batas, “tegasnya.

Rektor menandaskan para dosen dan tendik mengenal kapasistas para maba. Ada yang datang dengan kosong, dengan kemampuan sedang, ada yang sudah bagus. Semua itu harus diapresiasi. “Kita beri ruang untuk kita dampingi secara maksimal agar kapasitas internal mereka berkembang optimal,” ujarnya seraya menambahkan tak perlu ragu sebab sesuatu yang baik untuk pembaikan kehidupan bersama pasti Tuhan berkati.

Ktong Anak Timor


Para mahasiswa baru ini, baru beralih dari remaja akhir ke awal dewasa muda. Mereka perlu diajarkan untuk mandiri dalam belajar di kampus. PKKMB bisa membantu mereka mengenal kehidupan kampus, beradaptasi dan dengan itu diharapkan lebih nyaman kuliah bersama orang-orang baru.

Selama kegiatan PKKMB mereka didampingi para dosen dan kakak senior untuk mengenal seluk-beluk keseharian kuliah. Mereka juga dibantu untuk bisa mandiri belajar dengan teknologi yang ada. Diajak juga untuk bertanggung jawab dengan jadwal kuliah dan memahami sistem perkuliahan yang menggunakan teknologi informasi (SIAKAD).

“Katong anak Timor, tidak mandi satu minggu badan penuh daki, digiling oto tidak mati, muka babatu tapi tidak nganga dengan teknologi,” demikian yel-yel yang berkumandang di kampus IAKN Kupag di awal fajar PKKMB. Dan mereka pun berlomba mempost kegiatan mereka di laman medsos mereka masing-masing dengan hashtag: #iaknkupang #PKKMBIAKNKupang2024 #Betapunyaetika #Demokratisitupenting #Nasionalisitukeren. (Laporan JB Kleden)

Widyawan Sigitmanto
Widyawan Sigitmanto Admin Simkah Web Id sejak dibuat sampai sekarang ;)
Sawer Admin via : Saweria