MAN Insan Cendekia Diberi Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka
Jakarta (Kemenag) --- Kurikulum Merdeka mulai diterapkan dalam pendidikan madrasah. Untuk itu, Kemenag menggelar Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka bagi MAN Insan Cendekia (MAN IC) se-Indonesia. Giat yang berlangsung dari 28 – 30 Agustus 2024 ini diikuti para Wakil Kepala MAN IC Bidang Akademik dan Koordinator Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dari seluruh Indonesia.
Kurikulum Merdeka yang diatur dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 450 Tahun 2024 menggantikan KMA Nomor 347 Tahun 2022, sebagai tanggapan terhadap pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kebutuhan hidup di abad ke-21. Kurikulum ini dirancang untuk membangun peserta didik yang tidak hanya beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi juga berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, M. Sidik Sisyanto menjelaskan, salah satu inovasi penting dalam Kurikulum Merdeka adalah adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil’ Alamin (P5RA).
“Di lingkungan madrasah, P5RA diperkuat dengan konsep Rahmatan Lil ‘Alamin, yang menambahkan dimensi spiritual dan moral pada pengembangan karakter peserta didik. Dengan pendekatan ini, MAN Insan Cendekia tidak hanya bertujuan membentuk siswa yang unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga manusia moderat yang memahami dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya di Jakarta, Rabu (28/8/2024).
“MAN Insan Cendekia diharapkan dapat menjadi motor penggerak utama Kurikulum Merdeka provinsi dan berperan sebagai pendamping bagi madrasah-madrasah di sekitarnya dalam pelaksanaan kurikulum ini di masing-masing provinsi,” lanjutnya.
Sidik juga berharap MAN Insan Cendekia dapat membantu memastikan seluruh madrasah di Indonesia dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan efektif dan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Menurutnya, MAN Insan Cendekia dapat menjadi pionir dalam implementasi kurikulum.
"MAN Insan Cendekia memiliki tanggung jawab besar sebagai motor penggerak Kurikulum Merdeka, tidak hanya untuk institusi mereka sendiri tetapi juga sebagai pendamping bagi madrasah-madrasah lain. Ini adalah sebuah amanah yang harus dijalankan dengan penuh dedikasi dan komitmen,” ujar Sidik.
“Kita ingin menciptakan pembelajaran yang bukan hanya menyenangkan, tetapi juga bermakna dan mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila serta Rahmatan Lil ‘Alamin pada setiap peserta didik," tambahnya.
Dengan bimbingan teknis ini, MAN Insan Cendekia menegaskan komitmennya untuk terus memajukan pendidikan madrasah di Indonesia, menjadikan Kurikulum Merdeka sebagai alat untuk mencetak generasi penerus yang siap menghadapi dinamika zaman dengan landasan spiritual yang kuat. (Bahtiar)