Kemenag Kaji Sistem Kompetisi Madrasah Terpadu dan Berkelanjutan

Tangerang (Kemenag) --- Kementerian Agama tengah menggelar Madrasah Young Researchers Supercamp (Myres) 2024. Ini adalah salah satu dari sekian kompetisi yang diselenggarakan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah.

Ke depan, Kemenag tengah mengkaji untuk menggelar kompetesi madrasah dalam skema yang lebih terpadu dan berkelanjutan.

“Saya harap ada semacam kompetisi madrasah terpadu berkelanjutan, di mana semua kompetisi madrasah, baik sains, olahraga, maupun seni dilaksanakan secara terintegrasi,” terang Direktur KSKK Madrasah saat membuka kegiatan Penilaian Presentasi Laporan Hasil Penelitian MYRES di Tangerang, Selasa (27/8/2024).

“Forum Temu Peneliti Muda (siswa Madrasah) yang berskala nasional maupun internasional akan menjadi kajian kami untuk pelaksanaannya di tahun depan. Intinya, tahun depan kami akan memperluas akses kompetisi untuk memberikan apresiasi kepada siswa madrasah,” sambung Doktor Manajemen Pendidikan ini.

Menurut Sidik, pelaksanaan Supercamp dalam kegiatan Myres sejak pandemik sampai tahun ini memang ditiadakan. Sidik mengatakan bahwa supercamp itu ke depan akan dihidupkan lagi. “Melalui pola supercamp itulah terbangun sustainabilitas dengan pola pembinaan yang berkelanjutan, interaksi langsung dalam melakukan kolaborasi penelitian akan terbentuk,” ujarnya.

Myres 2024 sudah memasuki Tahap Penilaian Presentasi Laporan Hasil Penelitian. Tahap ini berlangsung pada 27 Agustus 2024 untuk jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 28 Agustus 2024 untuk jenjang Madrasah Aliyah (MA).

Di depan tim juri dan tim IT Myres, Sidik menjelaskan bahwa penilaian Myres ini harus mengedepankan prinsip objektif, transparan, akuntabel, tidak diskriminatif dan kompetitif. Hal ini menjadi modal bahwa untuk ajang pembuktian kepada siswa madrasah bahwa Kementerian Agama sangat konsen untuk peningkatan minat, bakat, dan prestasi siswa terutama dalam bidang penelitian.

Sidik menambahkan, semua artikel hasil penelitian Myres sudah saatnya dibumikan melalui publikasi. Bahkan, lanjut Sidik, harus dipastikan bisa dilakukan diseminasi. Perlu ada roadmap pengembangan madrasah dan peningkatan kerja sama dengan Perguruan Tinggi untuk menyalurkan minat bakat, olahraga, seni budaya, dan penalaran siswa.

“Implementasi gagasan ini dapat dimulai dengan memberikan karpet merah kepada pemenang Myres agar linear dengan jenjang pendidikan berikutnya,” paparnya.

Kasubdit Kesiswaan Solla Taufik dalam laporannya melihat animo siswa madrasah untuk melakukan riset cukup tinggi. Sehingga, perlu ada treatment khusus dan fasilitasi kepada para siswa madrasah dalam wadah ekstrakurikuler.

“Kehadiran negara sangat dibutuhkan dalam pengembangan minat dan bakat siswa untuk penguatan tradisi penelitian di madrasah, untuk mewujudkan madrasah yang memiliki daya saing,” ujarnya.

Solla menegaskan bahwa terbentuknya sarana publikasi atas hasil karya penelitian siswa mulai level nasional bahkan internasional menjadi target Direktorat KSKK Madrasah ke depan. Untuk memulai hal itu, khusus enam peserta Terbaik yang akan berangkat ke Grand Final di Kota Ternate, akan dipublikasikan melalui beberapa media sosial supaya hasil risetnya lebih dikenal masyarakat luas.

Koordinator Pelaksana Tim Myres yang juga Kasubtim Kesiswaan MA/MAK, Mustofa Fahmi melaporkan bahwa perjalanan Myres. Hal itu diawali dengan seleksi administrasi untuk memilih 120 peserta Terbaik. Lalu dilakukan seleksi awal hingga terpilih 30 Terbaik.

“Sebanyak 30 laporan penelitian terbaik yang dilengkapi dengan draf artikel dan HAKI telah siap dipresentasikan di hadapan tim penilai Pusat untuk memperebutkan 6 tiket Grand Final yang akan digelar di Kota Ternate Maluku Utara pada 4 - 6 September mendatang,” tutup Fahmi.

Widyawan Sigitmanto
Widyawan Sigitmanto Admin Simkah Web Id sejak dibuat sampai sekarang ;)
Sawer Admin via : Saweria