Kemenag, BAZNAS, dan UIN Tulungagung Rilis Program Manasik Zakat dan Beasiswa Orang Tua Asuh
Rilis program Manasik Zakat dan Beasiswa Orang Tua Asuh (BOTA)di Kampus UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung,
Tulungagung (Kemenag) --- Kementerian Agama (Kemenag) bersama BAZNAS dan UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung, meluncurkan program Manasik Zakat dan Beasiswa Orang Tua Asuh (BOTA). Acara berlangsung di Gedung KH Arief Mustaqiem, Kampus UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung, Rabu (31/7/2024).
Program Manasik Zakat bertujuan meningkatkan literasi zakat di masyarakat, termasuk lembaga pendidikan dasar hingga menengah dan perguruan tinggi. Program Beasiswa Orang Tua Asuh (BOTA) bertujuan memberi dukungan finansial kepada mahasiswa yang membutuhkan. Acara ini dihadiri 250 peserta, termasuk dosen, mahasiswa, kepala kantor Kementerian Agama, pejabat zakat wakaf, guru sekolah, perwakilan LAZISNU, LAZISMU, ketua Forum Zakat, guru, duta santri, duta FEBI, dan duta BAZNAS.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, mengapresiasi inisiatif tersebut. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan pengumpulan zakat di internal kampus. "Pengumpulan zakat di UPZ Kampus UIN Tulungagung ini perlu ditingkatkan. Hingga Juni 2024, civitas akademika kampus ini baru bisa mengumpulkan Rp8 juta. Ini perlu ditingkatkan," ungkapnya.
Waryono menyoroti tantangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), termasuk UIN Sayyid Ali Rahmatullah, dalam menghadapi perdebatan dalil zakat yang sering kali menjadi diskusi tanpa aksi. Menurutnya, potensi filantropi Islam ini sangat besar, baik dari sisi pengumpulan dana maupun penguatan sumber daya manusia (SDM) zakat itu sendiri. "Padahal kampus di luar negeri mengandalkan dana filantropi baik dari zakat maupun wakaf untuk beasiswa mahasiswa," tambahnya.
Waryono berharap program Manasik Zakat di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung tidak hanya meningkatkan literasi zakat tetapi juga bisa ditingkatkan menjadi program manasik wakaf. "Sehingga duplikat endowment fund di kampus bisa dijalankan. UIN Tulungagung perlu menjadi pelopor pembuatan modul ajar dan implementatif sejak dini sehingga menjadi legacy tersendiri bagi kampus," ujarnya.
Program Manasik Zakat meliputi implementasi program termasuk modul ajar yang praktis dan mudah diikuti oleh pelajar dari berbagai jenjang pendidikan. Selain itu, program ini juga akan memanfaatkan teknologi digital melalui video kartun dan animasi untuk menarik minat belajar tentang zakat.
Langkah ini menunjukkan komitmen UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung dan BAZNAS dalam meningkatkan literasi zakat dan memperkuat dukungan bagi mahasiswa melalui program beasiswa. Diharapkan langkah ini dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
(Ba/Mr)