IAKN Perkuat Layanan Pendidikan melalui Digitalisasi Pembelajaran
Pelatihan Digitalisasi Pembelajaran bagi para dosen dan tenaga kependidikan IAKN Kupang
Kupang (Kemenag) --- Perkembangan teknologi informasi digital yang demikian pesat dapat menjadi media yang lebih efektif dalam menyebarkan ilmu. Maka teknologi informasi dan komunikasi perlu dioptimalkan untuk meningkatkan mutu dan mengatasi hambatan pendidikan. Inilah tantangan yang harus dijawab para pelaku pendidikan saat ini.
Dalam rangka menjawab tantangan ini Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Kristen (FISKK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang, menggelar kegiatan Pelatihan Digitalisasi Pembelajaran bagi para dosen dan tenaga kependidikan. Giat yang berfokus pada optimalisasi penggunaan Sistem Infromasi Akademik (Siakad) ini dibuka secara resmi oleh Rektor IAKN Kupang, I Made Suardana, Kamis (15/8) di Neo Aston, Kupang.
Dalam sambutannya Rektor I Made Suardana, menegaskan saat ini kita sudah di era digital. Segala sesuatu serba digital. Semua sistem layanan kehidupan sudah dilakukan secara secara digital termasuk dunia pendidikan. Kekuataannya ada pada sistem informasi dan komunikasi.
“Kalau kita ingin menguasai dunia, kita musti mengusai sistem komunikasi dan informasi digital. Siakad ini sudah terintegrasi dengan Learning Management System (LMS). Sistem ini mendongkrak kita untuk maju sehingga sangat memudahkan tenaga kependidikan dan dosen dalam memaksimalkan kapasitas diri,” paparnya di Kupang, Kamis (15/8/2024).
Rektor I Made Suardana mengatakan saat ini perguruan tinggi lain sudah eksis dengan teknologi digital dalam layanan akademik. IAKN Kupang juga bersaing dalam skala global ini, tapi pola kerja dan mentalitas kita saat ini belum lepas dari skala lokal. Karena itu Rektor mengajak seluruh dosen dan tenaga kependidikan untuk berlari. “Kita harus berlari, untuk maju dan berada di sana, masyarakat 5.0. Kalau terus berjalan terlambat dan terus ketinggalan. Jadi harus berlari” katanya.
Menurut I Made Suardana yang hari ini mengawali giat perdananya sebagai rektor setelah dilakukan sertijab Rabu (14/8) kemarin, transformasi layanan pendidikan berbasis digital tidak melulu masalah teknologi atau aplikasi tapi sebuah proses transformasi organisasi menyeluruh hingga leadership. Karena perubahan mindset perlu dilakukan.
“Seperti sudah saya katakan (dalam sambutan serah terima jabatan, red), kita harus melakukan perubahan mindset kalau mau IAKN ini maju dan bersaing. Dari perubahan ini baru kita bisa bersanding dan ukur diri kita. Kita ukurkan pada kompetiter kita yang dengannya kita bangun basis berkolaborasi dengan wibawa. Lembaga ini harus berwibawa, dosen tendik harus berwibawa,” tegasnya.
Pada kesempatan ini Rektor I Made Suardana menyampaikan apresiasinya kepada narasumber dari PT Sevima, yang menjadi tutorial tunggal dalam giat ini. Kepada panitia, dosen dan tendik peserta kegiatan Rektor mengajak untuk memfokuskan diri secara maksimal sehingga dapat memanfaatkan Siakad bagi layanan pendidikan di FISKK secara optimal.
“Hal ini sederhana tapi intinya perjuangan memaksimalkan pendidikan yang berfokus pada mahasiswa adalah membangun sistem yang memungkinkan mahasiswa mengakses keberhasilan. Mahasiswa jadi catatan penting. Tujuan kita menghasilkan lulusan yang berkerja. Jadi IAKN perlu jadi equilibrium dunia kerja. Kapan mulai? Ya kita mulai sekarang. Waktu sekarang harus dimaknai secara optimal, jangan tunda-tunda lagi” tegasnya.
Ferofianes Linda Tandjung, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, dalam laporannya mengutarakan IAKN Kupang masih cukup tertinggal dalam pemanfatan teknologi digital pembelajaran. Karena itu Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan Kristen memandang perlu untuk melaksanakan kegiatan Pengembangan dan Pelatihan Digitalisasi Pembelajaran yang berfokus pada pengoptimalisasian penggunaan Siakad.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan dosen dan tenaga kependidikan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung pembelajaran di prodi masing-masing,” ujarnya.
Linda Tandjung berharap setelah kegiatan yang langsung difasilitasi para tutor dari PT Sevima ini para dosen dan tenaga kependidikan FISKK dapat meningkatkan kapabilitas digital bahkan mampu mengembangkan kapabilitas kepemimpinan digital melalui penguasaan penggunaan Siakad.
Menurut Dekan FISKK demisioner (karena pergantian rektor di lingkup IAKN Kupang), Martin Ch. Liufeto (berbaju putih), saat ini semua pelayanan pendidikan sudah dilakukan by sistem. “Untuk melakukan transformasi digital kita harus menerapkan teknologi digital secara efektif untuk mendongkrak daya saing dan meningkatkan kemampuan kita mencipta nilai seperti yang diharapkan Bapa Rektor,” ujarnya.
Menurut Martin Liufeto yang juga seorang teknolog pembelajaran ini, dalam membangun budaya kerja digital, kita jangan berpikir dengan mengadopsi cloud computing atau menguasai aplikasi data seperti Siakad kemudian semua persoalan beres. Permasalahannya tidak sesederhana itu.
“Ini bukan melulu masalah teknologi tetapi mentalitas. Jadi kita sepakat Bapak Rektor bahwa sukses tidaknya digitaliasi Pendidikan kita di sini sangat tergantung dari kemampuan kita melakukan revisioning dan mendorog perubahan degan cepat. Kepemimpinan digital menjadi factor krusial dan menentukan,” ujarnya. That’s management and people challenge, not just tecnology one. (laporan JB Kleden)