Apa Kata Jemaah Tentang Layanan di Muzdalifah?
Makkah (Kemenag) --- Jemaah haji Indonesia yang menjalankan mabit (menginap) di Muzdalifah berhasil diberangkatkan ke Mina hingga pukul 07.37 Waktu Arab Saudi, sebelum terik matahari. Kondisi ini cukup berbeda dengan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M. Saat itu, pemberangkatan jemaah berlangsung hingga 13.30 WAS.
Namun, melihat jibaku petugas di Muzdalifah, salah satu jemaah asal Sumatera Utara, Akmal Hasibuan menuturkan bahwa ia merasa tak perlu khawatir akan tertinggal sehingga tak perlu berdesakan mengantre menuju bus.
“Saya sih santai saja saat yang lain desak-desakan,” tutur jemaah tersebut kepada Tim Media Center Haji (MCH), di Muzdalifah (15/6/2024).
Menurutnya, pemerintah akan selalu memperhatikan jemaah. Sehingga kalau ada satu jemaah yang masih tertinggal di Muzdalifah, pasti akan diantar. “Satupun tertinggal, akan diantar,” ujarnya.
Menurut Akmal, Pemerintah Indonesia memiliki perhatian penuh kepada jemaah haji. Ia menyebut bahwa kepercayaan kepada pemerintah ini membuatnya lebih tenang dan tak perlu capek mengantre, apalagi sampai saling dorong.
Sementara itu, jemaah haji dari Surabaya, Muslimatus merasa kekhawatiran kondisi Muzdalifah pada tahun lalu tak perlu dicemaskan lagi. Pasalnya, petugas sudah siap sedia menyambut jemaah sejak kedatangan hingga pemberangkatan menuju Mina.
"Alhamdulillah makanan cukup, hingga berlebih. Minuman juga banyak sekali tersedia di sini. Kami tak perlu khawatir kekurangan," ujarnya.
Tahun ini, jemaah haji di Muzdalifah mendapatkan fasilitas air mineral gratis pada masing-masing maktab yang telah disediakan Masyariq. Berbagai upaya tersebut terkalibrasi dengan hasil pendorongan jemaah dari Muzdalifah ke Mina lebih cepat sesuai target Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).