Madinah (Kemenag) --- Pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Madinah ke Mekkah memasuki hari ke-8. Tercatat sudah 151 kelompok terbang (kloter) telah diberangkatkan dari tempat berniat umrah (miqat makani) di Bir Ali sampai Senin (27/5/2024).
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menempatkan pembimbing ibadah di Bir Ali. Tugas mereka adalah memastikan seluruh jemaah sudah tidak menggunakan pakaian berjahit saat niat umrah di Bir Ali.
"Masih ada jemaah kita yang saat turun dari bus, pakai kaos kaki, sepatu, peci. Bahkan ada yang pakai baju dan sebagainya. Itu nanti kita imbau untuk segera berganti kain ihram," kata Pembimbing Ibadah PPIH Arab Saudi, Habibur Rohman di Masjid Bir Ali, Senin (27/5/2024).
“Bagi yang masih menggunakan sepatu, petugas akan meminta jemaah mengganti dengan sendal di bus,” sambungnya.
Jika jemaah tidak membawa sendal, petugas telah menyiapkan sendal untuk jemaah. Habibur Rohman mengatakan, dalam sehari petugas menyiapkan 15 pasang sendal untuk jemaah.
"Kita minta untuk melepas di atas bis, sepatu, kaos kaki, dan lain-lain termasuk yang masih pakai kaos karena setelah salat sunnah mereka akan membaca niat umrah," kata Habibur Rohman.
Hal yang sama juga terjadi pada jemaah perempuan. Masih ditemukan jemaah yang menutupi wajah. Padahal saat berihram, perempuan tidak boleh menutup wajah.
"Ada jemaah yang pakai cadar tidak mau dibuka dan itu karena keyakina mereka. Tapi sebagai petugas, tugas kami mengingatkan," kata Habibur Rohman.
Habibur Rohman berharap jemaah yang akan menjalankan ibadah umrah wajib diharapkan memperhatikan hal-hal detail terkait larangan saat berihram.
"Harapan kami pembimbing ibadah di sektor dan kloter bisa mengingatkan lagi jemaah sebelum tiba di Bir Ali," kata Habibur Rohman.
Dia menambahkan, agar jemaah membawa sandal atau alas kaki masuk ke dalam masjid, sebagaimana saat mereka ada di Masjid Nabawi. Mengingat waktu singgah di masjid ini tidak lama sekaligus banyak jemaah dari berbagai negara yang datang.
"Sebaiknya sendal di bawa ke dalam masjid Bir Ali, seperti di Nabawi. Di sini bukan hilang tapi lupa simpan," kata Habibur Rohman mengakhiri.
Posting Komentar
Komentar Anda akan difilter oleh admin sebelum ditayangkan.